Sejak diluncukan tahun lalu, konsumsi bahan bakar jenis Pertalite Pertamina terus diminati. Jakarta, Jawa barat, dan Banten merupakan pengguna Pertalite Pertamina tertinggi.
Jakarta, Autos.id – PT Pertamina optimis konsumsi Pertalite Pertamina di Indonesia akan terus berkembang, seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan perusahaan dan penambahan jumlah outlet SPBU (Stasiun Pengusian Bahan Bakar Umum) di Indonesia.
Menurut Pramono Sulistyo, Manager Retail Fuel Marketing MOR III (Marketing Operation Region), sejak diluncurkan Juli 2015, perkembangan konsumsi Pertalite di masyarakat sangat signifikan.
“Dari peluncuran Juli 2015, konsumsi Pertalite mencapai 33 persen, itu hanya di MOR 3, yang meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten. MOR III menjadi pengonsumsi Pertalite tertinggi di Indonesia. Sampai saat ini kita sudah memiliki 940-an outlet di tiga wilayah ini,” kata Sulistyo saat berbincang dengan wartawan di Gedung Pertamina, Senin (25/4/2016).
“Konsumsi Pertalite mencapai 33 persen, itu hanya di MOR 3, yang meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten. MOR III menjadi pengonsumsi Pertalite tertinggi di Indonesia”
Sulistyo menjelaskan sampai saat ini sudah ada kurang lebih 2700 outlet yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Dengan perkembangan ini, Pertalite yang dijual dengan harga Rp 7100 per liter, telah telah menjadi salah satu pilihan BBM masyarakat yang familiar.
“Di MOR III punya kita punya 7 terminal pengisian yang menyuplai BBM untuk Region III antara lain Jakarta, Banten, Balongan, Tasikmalaya, dan Bandung serta ada dua Terminal dan Cikampek,” bebernya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.