Jakarta, Autos.id – Setelah masa pandemi sudah mulai surut dari Indonesia, pergerakan pertambangan kembali ramai. Penjualan Isuzu yang cukup diminati di dunia pertambangan, juga turut mempersiapkan layanan purna jualnya, guna menunjang aktifitas di pertambangan. Hal ini disampaikan oleh Moses G. Kosasih selaku Bisnis Operation Division Head PT Isuzu Astra Indonesia Motor (IAMI).
Menurut Moses, setelah pandemi usai, penjualan Isuzu terutama di sektor pertambangan merangkak naik untuk memenuhi kebutuhan operasional tambang.
IAMI mengklaim, memang benar tantangan besar bisnis pertambangan yang saat ini adalah kebutuhan akan unit operasional yang irit namun tetap andal di medan tambang. Oleh karena itu Isuzu hadir dengan berbagai produk yang dapat menjawab tantangan bisnis pertambangan. “Kami berfokus pada bisnis pertambangan, oleh sebab itu kami memberikan unit-unit terbaik yang sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan bisnis customer kami,” papar Moses.
“Semua truk Isuzu yang dipakai di pertambangan sudah menggunakan mesin Euro4, dan mereka mengakui penggunaan bahan bakar para mesin Euro4 dapat lebih menghemat bahan bakar antara 5-7 persen dari bukan mesin Euro4,” tukas Moses.
Lebih lanjut Moses menjelaskan, IAMI juga mengirimkan dua teknisi yang selalu stand by di area pertambangan, untuk memudahkan pihak pertambangan dalam melakukan perawatan rutin. “Biasanya masalah pada mobil heavy duty sulit diprediksikan, karena itu kami menyiapkan satu hingga dua teknisi untuk tinggal di area pertambangan, untuk memudahkan permintaan spare parts dan juga perawatan rutin,” imbuhnya.
Moses G. Kosasih (kanan) dan Hendri Guyjaya (tengah)
Sementara itu, dalam workshop yang digelar IAMI, juga turut mengundang PT Pamapersada Nusantara, sebuah perusahaan di bawah bendera besar Astra yang bergerak di sektor pertambangan khususnya batu bara.
Hendri Guyjaya, selaku Supply Management Division Head PT Pamapersada Nusantara menuturkan bahwa tantangan pada operasional tambang yang cukup signifikan saat ini adalah kebutuhan operasional yang cukup tinggi akibat dari permintaan produksi yang meningkat. “Di sisi lain, untuk mencapai tujuan bisnis, efisiensi produksi juga harus terus dilakukan,” ungkapnya.
Seperti kita ketahui, lanjut Hendry, truk yang digunakan tidak pernah berhenti, dalam artian bekerja selama 24 jam 7 hari tanpa henti. “Kalau ada pepatah yang bilang, supir atau orang boleh berhenti, tapi jangan dengan kendaraan truk yang digunakan di pertambangan,” tukasnya.
d“Karena itu, kami meminta dukungan dari pihak IAMI, tidak hanya menyediakan armada yang digunakan tetapi juga layanan purna jual dan juga servicenya. Dan kami berterima kasih, karena pihak IAMI men-support permintaan kami, hingga pekerjaan di pertambangan kami berjalan lancar,” pungkas Hendry.
