Pimpinan Yamaha MotoGP yakin masalah yang dimiliki timnya akan tetap sama seperti yang dialami Jorge Lorenzo sebelumnya.
Jepang, autos.id – Pimpinan tim Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, mengatakan bahwa timnya masih akan menghadapi masalah yang sama seperti Jorge Lorenzo masih bersama mereka.
Setelah sembilan musim di Yamaha, Lorenzo meninggalkan tim untuk bergabung ke Ducati pada awal musim, dan tempatnya digantikan oleh Maverick Vinales dari Suzuki.
Namun, Vinales dan rekan setimnya Valentino Rossi berjuang mengatasi masalah kendali bagian belakang motor versi 2017, dan akhirnya dua pembalap tersebut menempati posisi 3 dan 5 klasemen kejuaraan.
Ini menandai pertama kalinya dalam 10 tahun bahwa pembalap pabrik Yamaha tidak menyelesaikan musim di dua besar klasemen.
Ditanya apakah timnya yang “hilang”, Jarvis mengatakan bahwa apa yang terjadi tahun ini sama seperti ketika bekerjasama dengan Lorenzo.
“Apakah kami merindukannya (Lorenzo)? Tidak,” kata Jarvis, dilansir Motorsport (29/12/2017). “Tentu saja kami memiliki hubungan yang panjang dengan Jorge, dia memenangkan tiga gelar bersama kami, jadi kami memiliki banyak kenangan indah tentang Jorge dan kami masih melihatnya di lintasan.
“Saya pikir kami akan mengalami masalah yang sama dengan atau tanpa Jorge. Saya merindukannya pada tingkat sosial, tapi saya tidak berpikir dalam hal performa.

Jorge Lorenzo
“Maverick telah mengalami musim yang sangat baik bersama kami, menempati posisi ketiga, dia maju selangkah lagi. Dia juga punya potensi besar jika tim memberikannya alat yang lebih baik.
“Apa yang kami lakukan dengan Jorge memang hebat, tapi sekarang kami berada di jalur yang berbeda dan itu juga bagus.”
Rossi sebut kepergian Lorenzo adalah “kebetulan”
Demikian juga, Rossi mengatakan bahwa ia yakin masalah pada M1 2017 akan tetap sama terlepas dari siapa rekan setimnya, terlepas dari pencapaian Vinales di awal musim.
“Saya memikirkan hal ini, tapi saya pikir situasinya memang kebetulan,” kata Rossi. “Tahun lalu (di Valencia), Lorenzo pergi ke Ducati pada hari Minggu dan saya naik motor baru pada hari Selasa, dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak menganggap motor itu untuk saya, namun Vinales sangat cepat.
“Mungkin jika Lorenzo mengendarainya, dia pasti sependapat dengan saya, tapi saya tidak yakin kepergiannya karena fase sulit. Menurut saya, kesalahan awalnya adalah motor ini dibuat untuk memecahkan masalah yang tidak bisa diatasi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.