Jakarta, Autos.id – Pada balapan seri keenam ETCC 3000 Promotion di tahun 2023, salah satu pembalap Sendy Harta Sitompul menganggap menjadi balapan paling seru sejak dilakoninya sejak seri kedua di tahun 2023 juga. Pasalnya, saat mengikuti latihan mobilnya mengalami kendala pada mesinnya, namun dipaksakan untuk terus mengikuti babak kualifikasi.
Saat mengikuti kualifikasi inilah, tunggangan Sendy yaitu Mercedes W203 benar-benar bermasalah hingga tidak bisa tampil maksimal dan waktu yang ditempuhnya jauh tertinggal dari lawan-lawannya. Akhirnya Sendy memutuskan untuk memboyong mobilnya ke bengkel langganannya untuk perbaikan.
“Setelah kualifikasi, mobil dibawa ke bengkel untuk perbaikan termasuk mengganti ECU. Dan pada Minggu paginya sebelum balapan, mobil sudah bisa diturunkan kembali,” jelas Sendy yang saat ini tergabung bersama Team Garasi350.
Saat start berada di posisi terakhir, Sendy berhasil merangsek ke posisi ketiga
Sendy yang harus start dari posisi buncit atau urutan 18 karena problem pada babak kualifikasi, tidak membuatnya patah semangat. Dengan segala kemampuannya, dan didukung dengan mobilnya yang fresh kembali, membuatnya bisa tampil maksimal dan berhasil menggapai garis finish di posisi ketiga.
Bukan hanya itu, keberuntungan masih berpihak pada Sendy, pasalnya pembalap yang finish pertama terkena diskualifikasi karena melampaui bracket time Promotion 1:52 menit yang sudah ditentukan panitia. Alhasil, Sendy yang finish di urutan ketiga, berhasil naik peringkat hingga menjadi podium kedua.
Mahasiswa semester terakhir di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mengaku, pertama kali terjun balapan di Sirkuit Sentul sejak tahun 2020 lalu. Tetapi saat itu dirinya turun di kelas One Make Race (OMR) Mercedes Benz. Dan selama balapan di OMR Mercedes, Sendy menilai, balapan ETCC terlihat lebih seru dan juga persaingan yang ketat. Dan sejak seri kedua tahun 2023 ini, Sendy pun beralih ke balapan ETCC 3000 yang turun di kelas Promotion.
Sendy Sitompul (kiri) yang berhasil meraih podium kedua setelah podium pertama tekena diskualifikasi
“Saya melihat balapan di ETCC, adrenaline dan pressure yang lebih tinggi, membuat saya tertarik untuk turun di ETCC. Selain pesertanya lebih banyak, mobil balap yang digunakan juga sangat cepat. Terlebih lagi, beberapa merek mobil pabrikan Eropa tampil di ETCC membuat saya tertantang untuk menjadi yang terbaik,” pungkas Sendy yang berharap, agar balapan ETCC ini tidak hanya digelar di Sirkuit Sentul, tetapi juga dapat terselenggara di daerah lainnya.
