Marc Marquez Segel Gelar Juara MotoGP 2018

Marc Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP kelima setelah kemenangan kedelapan musim 2018 di Grand Prix Jepang ketika Andrea Dovizioso mengalami insiden.

Jepang, autos.id – Pembalap Honda, Marquez, mengawali balapan di posisi keenam di Motegi, tetapi berhasil merangsak naik hingga ke urutan kedua pada lap awal sebelum terlibat dalam duel sengit dengan Dovizioso.

Dia meraih posisi terdepan di lap ke-21 dari 24 lap, tapi Dovizioso menempel erat saingannya dan tampak siap untuk melawan sampai ia kehilangan kendali motornya di Tikungan 10 tepat di dua lap sisa. Itu membuat Marquez dengan kemenangan yang jelas, dengan Cal Crutchlow (pembalap Honda) naik ke posisi kedua di depan Alex Rins (pembalap Suzuki).

Gelar juara kelas utama kelima Marquez membuatnya setara dengan Mick Doohan, dengan hanya Valentino Rossi (7) dan Giacomo Agostini (8) yang mencetak lebih banyak. Pria 25 tahun itu juga menjadi pembalap termuda yang pernah mencapai tonggak sejarah tersebut, mengalahkan Rossi – yang berusia 26 tahun ketika ia mencetak gelar 500cc / MotoGP kelima pada tahun 2005.

Sementara itu, Crutchlow bertahan di tempat itu hanya sepersepuluh detik, menyelesaikan 1,5 detik dibelakang Marquez.

Valentino Rossi berada di urutan keempat dengan selisih 5 detik, setelah tertinggal dari dua pembalap Suzuki pada tahap awal.

Alvaro Bautista membuat kemajuan dari posisi 11 di grid untuk menyesuaikan hasil terbaiknya pada 2018 dengan Nieto Ducati (posisi ke-5).

Zarco (Tech3 Yamaha) tidak pernah pulih dari start buruknya dan akhirnya naik ke posisi 6, sementara Maverick Vinales berada di urutan ke-7 setelah keluar dari 10 besar pada satu titik.

Untuk melengkapi 10 besar adalah Dani Pedrosa, Danilo Petrucci dan Hafizh Syahrin,. Sedangkan Dovizioso setelah kecelakaan itu, berakhir pada urutan ke-18.

Baca Juga: Maverick Vinales Merasa Yamaha Perlakukan Dirinya Secara Berbeda

Marc Marquez memprovokasi Andrea Dovizioso ?

Marquez mengakui strateginya untuk mencoba dan melewati Dovizioso sebelum putaran terakhir dan membuat celah, mengikuti taktiknya dua minggu sebelumnya di Buriram, dan percaya itu adalah langkahnya pada tahap terakhir yang menyebabkan pesaingnya untuk berusaha terlalu keras.

“Saya memprovokasi kesalahan Dovi ketika saya mulai mendorong,” ungkap Marquez. “Mulai ditempat keenam, saya tahu saya harus melaju dengan cara yang sempurna di lap pertama, dengan ritme yang sempurna, dan sudah di lap pertama saya berada di belakang Dovi, itu adalah target utama. Kemudian saya mencoba menganalisis (situasi).

“Saya melihat saya cukup kuat untuk melawannya sampai akhir dan saya mencoba menyerang dengan delapan atau sembilan lap tersisa.

“Kemudian Dovi menyusul saya lagi dan mendorong sangat keras, kami mulai berada di (1 menit) 45 detik lagi. Saya bisa mengikutinya dengan cara yang baik dan saya menyerang sebelum lap terakhir, strategi yang sama seperti di Thailand.

“Saya melihat pada lap terakhir ketika ia memiliki sedikit peluang untuk menang karena ia agak lebih cepat pada akselerasi.”

Baca juga: Marc Marquez Sebut Pencapaian 2018 Lebih Baik Dibanding 2017

Marquez menambahkan dia “kecewa” karena duel itu berakhir dengan Dovizioso tersingkir dari balapan.

“Ketika saya melihat ‘Dovi out’ (di pitboard) pada lap terakhir, pikiran pertama saya adalah saya sangat senang bisa memenangkan gelar,” tambah Marquez. “Tapi saya kecewa karena dia pantas berada di sini juga. Dia melakukan musim yang luar biasa, balapan yang luar biasa.”

Motegi menandai kesempatan pertama Marquez untuk memenangkan kejuaraan yang tampaknya akan berjalan sejak bagian awal musim, dan pembalap Spanyol menggarisbawahi pentingnya meraih gelar pada saat pertama bertanya dan di tempat asal tim Honda.

“Di Aragon, saya tahu kejuaraan itu sangat dekat, tetapi perbedaannya adalah ketika Anda memiliki ‘titik pertandingan’ pertama dan Anda mengambilnya,” tmabahnya. “Penting untuk merayakan gelar di depan para pemimpin, saya yakin bos besar akan menikmatinya.”

Hasil Balapan MotoGP Jepang 2018

Klasemen