Mortara berhasil menggunakan kesalahan dari Vergne saat mereka berdua beradu di tikungan ke 6 dan masih ada tiga lap tersisa.
Autos.id – Pembalap dari tim Venturi berhasil melesat ke dalam dan menjauh satu detik dari Vergne yang awalnya memimpin. Keunggulan ini memberi kesempatan bagi Mortara untuk leluasa melaju dan melesat sampai ke putaran terakhir. Hal ini membuat Mortara berhasil meraih kemenangan keduanya di tahun ini, dan sekarang Ia berada di empat besar dalam pertarungan perbuatan juara.
Strategi yang digunakan oleh Mortara pada Berlin E-Prix ini juga cukup menarik. Mortara berhasil menahan godaan untuk menggunakan Attack Mode terakhirnya hingga ke lap-31.
Mortara saat itu menunggu para pesaingnya Stoffel Vandoorne dan Andre Lotterer untuk mengaktifkan Attack Mode, di mana akhirnya Mortara bisa mendapat keunggulan dengan mengaktifkan kekuatan 250kw di Attack Mode untuk melaju melewati para pembalap tersebut. Lotterer, yang memimpin pada saat itu, direbut oleh Vandoorne dan Mortara begitu mode serangan pengemudi Porsche tersebut sudah berhenti. Namun, Vandoorne segera menjadi korban dari pembalap asal Tim Venturi bertenaga Mercedes di Tikungan 6.
Loterrer juga akhirnya disalip oleh Vergne, di mana kemudian Vergne dapat bersaing dalam perebutan podium setelah Ia mengaktifkan fanboost dan melewati Vandoorne yang berada di urutan kedua sebelumnya.
Pembalap DS Techeetah tersebut tampaknya elah menghilangkan kekecewaan di sesi kualifikasi setelah gagal maju ke final meskipun memiliki waktu lap yang sama persis dengan Alexander Sims. Vergne akhirnya dapat mengejar Mortara untuk perebutan posisi pertama, saat itu ia memiliki persen energi ekstra memasuki lap terakhir. Namun, Mortara tidak dapat disalip oleh Vergne, karena Mortara dapat mengantisipasi perpindahan pembalap Prancis tersebut saat di Tikungan 6 di lap 38.
Dipaksa melebar, Vergne kehilangan momentum yang dikumpulkannya dengan hati-hati dan segera harus menghabiskan pertarungan terakhir balapan dengan menjaga posisi kedua dari Vandoorne dan Lotterer yang juga sangat getol untuk masuk ke podium. Setelah tikungan tersebut, Mortara kemudian dapat bebas dari keharusan untuk bertahan dan bisa fokus untuk langsung mencapai finish.
Vergne dapat bertahan dari Vandoorne yang juga berambisi merebut tempat kedua. Valdoorne yang merupakan pembalap asal Belgia sendiri akhirnya berhasil finis ketiga setelah awalnya memulai perlombaan dari posisi 12 di lap pembukaan. Usaha Vandoorne ini patut diacungi jempol karena telah melakukan recovery yang cukup baik. Ia memilih untuk mengguanakn attack mode agak terlambat, ini adalah strategi serupa yang dilakuakan Mortara untuk mengukir namanya di podium pertama.
Lotterer menyelesaikan yang pertama dari dua balapan kandangnya di urutan keempat, setelah awalnya Ia memimpin sebentar sementara. Pembalap dari tim Porsche tersebut menunjukkan kecepatan yang baik di tahap awal tetapi akhirnya kalah dari para pesaignya selama balapan.
Mitch Evans yang fokus untuk menyerang di akhir, berhasil meraih hasil saat pembalap dari tim Jaguar tersebut naik ke tempat kelima dan berhasil melewati Pascal Wehrlein yang terlambat untuk mendekati Lotterer. Wehrlein hampir saja menjadi mangsa untuk anggtoa tim Jaguar lain, lewat serangan dari Sam Bird di putaran akhir yang hampir membuahkan hasil, sementara Antonio Felix da Costa jatuh di tahap akhir dan finish di urutan kedelapan.
Da Costa awalnya termasuk dalam persaingan untuk memimpin, karena dia dan Vergne sering bertukar posisi sepanjang balapan untuk memastikan aktivasi attack mode masing-masing efektif, tetapi pembalap Portugis itu gagal mengimbanginya di akhir. Dia hanya unggul satu posisi dari Sims pada akhirnya. Sementara, Sims dapat mengungguli Nyck de Vries, saat pembalap asala Mercedes itu sekali lagi finis di urutan ke-10.
