Secara mengejutkan, Jeep putuskan menutup pabrik di Tiongkok.
Autos.id – Jeep milik Stellantis telah mengambil keputusan untuk menutup satu-satunya pabrik di Tiongkok karena meningkatnya kekhawatiran politik, seperti yang diungkap oleh CEO Carlos Tavares. Hal itu mengikuti pengumuman bahwa pembuat SUV akan mengakhiri kemitraan selama 12 tahun dengan Guangzhou Automobile Group (GAC), sebuah perusahaan milik negara yang memproduksi Jeep untuk pasar Tiongkok.
Berbicara kepada awak media, Carlos Tavares berkata: “Kami telah melihat selama beberapa tahun terakhir semakin banyak campur tangan politik dalam dunia bisnis di Tiongkok.”
Dia merujuk pada merek otomotif lain yang menderita karena sanksi di negara-negara seperti Rusia.
“Kami tidak ingin menjadi korban sanksi silang seperti yang terjadi pada perusahaan lain di belahan dunia belakangan ini,” tambahnya.
Dengan invasi Rusia ke Ukraina, banyak yang takut dengan apa yang akan terjadi jika Tiongkok menerapkan taktik serupa di Taiwan, dimana kedua negara memiliki ketegangan yang mengakar sejak berabad-abad lalu.
Namun, bukan hanya tensi yang meningkat yang membuat Tavares khawatir. CEO itu mengatakan bahwa penjualan kendaraan di dunia belahan Barat telah anjlok seperlima pada paruh pertama tahun 2022, sementara penyerapan kendaraan domestik meningkat selama periode yang sama. Kendaraan dari Jepang bernasib lebih buruk dan mengalami penurunan dua digit.
Tavares sebelumnya mengatakan kepada awak media bahwa ada perubahan yang jelas di pasar mobil Tiongkok, wilayah yang sangat penting bagi produsen mobil, terutama merek kelas atas seperti Bentley.
“Kami melihat bahwa untuk pemain Barat, menjual mobil di Tiongkok menjadi semakin sulit,” sambungnya.
CEO perusahaan itu memang mengakui bahwa usaha patungan Jeep/GAC tidak menguntungkan seperti yang diharapkan, tetapi ini bukan alasan di balik keputusan tersebut. Kebijakan ekonomi Partai Komunis Tiongkok (PKC) – yang mendukung pabrikan mobil lokal – dan “kepercayaan yang rusak” dengan GAC adalah penyebab hengkangnya Jeep.
Namun, ini tidak berarti penggemar Jeep di Tiongkok tidak akan bisa mendapatkan jajaran SUV AS. Sebaliknya, Stellantis berencana untuk mengimpor kendaraan listrik ke negara itu dan menjualnya melalui jaringan dealer Jeep. Si produsen mobil telah menggunakan taktik serupa di Eropa, di mana telah mengambil keputusan untuk hanya menjual kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Tak lama lagi, Jeep akan memperkenalkan kendaraan bertenaga baterai pertamanya, yang kabarnya akan mendarat pada tahun 2023.
Sebagai pengingat, Jeep/GAC memproduksi beberapa model untuk pasar Tiongkok, termasuk Compass, Renegade, Cherokee, dan Grand Commander, sebuah SUV besar yang tidak dijual di Amerika Serikat.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.