Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita Otomotif

Dilema Beralih ke Mobil Listrik: Insentif PPN atau Pajak Mobil Bensin Dinaikkan?

Ilustrasi mobil listrik.
Ilustrasi mobil listrik. (Sumber: Pixabay)

Tahun ini, pemerintah menggalakkan penggunaan mobil listrik dari mobil konvensional berbahan bahak minyak.

Autos.id – Pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dinilai belum cukup untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan mobil listrik. Sebaliknya, pengamat menyarankan untuk menaikkan pajak mobil bensin agar masyarakat lebih tertarik menggunakan mobil listrik.

Pemerintah Indonesia telah memberlakukan insentif PPN untuk mobil listrik yang dijual di Indonesia pada tanggal 1 April 2023. Namun, tidak semua mobil listrik dapat memenuhi persyaratan dan memperoleh insentif tersebut.

Mobil konvensional vs mobil listrik.

Mobil konvensional vs mobil listrik. (Sumber: Speedowork)

Mobil listrik harus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Sejauh ini, hanya dua mobil listrik yang dapat memperoleh insentif PPN, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.

Meskipun adanya insentif PPN cukup mempengaruhi harga kedua mobil listrik tersebut, penurunan harga Wuling Air EV hanya sekitar Rp 21 sampai Rp26 jutaan dan Hyundai Ioniq 5 sekitar Rp60-70 jutaan. Namun, jika dilihat dari harga setelah mendapat insentif, muncul pertanyaan baru apakah subsidi mobil listrik hanya untuk orang kaya, mengingat harga mobil listrik yang masih di atas rata-rata kemampuan masyarakat Indonesia.

Mobil konvensional mengisi BBM.

Mobil konvensional mengisi BBM. (Sumber: Pixabay)

Menurut Pengamat

Yannes Martines Pasaribu, seorang pengamat otomotif, menyatakan bahwa insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak cukup untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan mobil listrik. Menurut dosen ITB tersebut, untuk mendorong masyarakat beralih ke mobil listrik, seharusnya pajak mobil bensin dinaikkan.

Menurut Yannes, dalam situasi politik seperti sekarang ini, cara yang tidak populer untuk mendorong masyarakat beralih ke mobil listrik adalah dengan menaikkan pajak BBM, karena BBM adalah penyebab utama dari polusi emisi gas buang dari semua mobil yang menggunakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine).

Yannes juga mengatakan bahwa saat ini masih sedikit masyarakat Indonesia yang menyadari pentingnya penggunaan kendaraan listrik. Hal ini ditambah lagi dengan penempatan harga mobil listrik yang cukup tinggi, sehingga mobil listrik lebih cocok bagi kalangan menengah ke atas.

 

 

Sumber: Berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Mobil

Last updated on 22 April, 2024 Autos.id – Selain GAC Aion Y Plus, pabrikan otomotif asal Tiongkok yang sudah bekerja sama dengan Indonesia juga...

Mobil

Last updated on 19 April, 2024 Autos.id – Meningkatnya eksistensi kendaraan listrik di Indonesia, terus mendorong minat masyarakat untuk beralih kepada jenis kendaraan yang...

Mobil

Last updated on 19 April, 2024 Autos.id – Awal April lalu, GAC Aion New Energy Automobile Co,. Ltd resmi menandatangani kerja sama distribusi mobil...

MG

Last updated on 16 April, 2024 Autos.id – Tahun ini, pabrikan otomotif lokal kembali mengudara. MG berhasil meluncurkan produk terbaru mereka pada 10 Januari...

error: Content is protected !!