Jika ditelisik pada Suzuki Ertiga diesel, ada logo ‘Hybrid’ yang disematkan pada bagian belakang.
Autos.id – Kehadiran Ertiga Diesel Hybrid yang diluncurkan Suzuki Indomobil Sales (SIS) sempat menarik perhatian media-media di Indonesia. Selain menjadi satu-satunya MPV populer yang menawarkan mesin diesel, Ertiga juga berani menyematkan teknologi hybrid pada kendaraannya.
Jadi, sebenarnya, bagaimana teknologi hybrid yang dimiliki oleh Ertiga Diesel ini? Simak ulasannya berikut.
Teknologi ‘Ringan’
Sistem hybrid pada Ertiga Diesel bisa dikatakan sebagai teknologi ringan yang dikembangkan tanpa menggunakan baterai khusus seperti pada mobil full hybrid seperti Prius atau CR-Z.
Diambil dari berbagai sumber, pengembangan hybrid pada Ertiga Diesel melalui teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem tersebut memiliki tiga komponen utama, yaitu mesin diesel, aki berkapasitas besar (70 Ah), dan teknologi Integrated Starter Generator (ISG).
Sederhananya, teknologi ini berusaha memanfaatkan apa yang sudah ada, dengan melakukan riset untuk mengolah kembali tenaga yang sebelumnya terbuang agar dapat digunakan kembali. Sistemnya dirancang dengan sederhana menggunakan aki berkapasitas besar, bukan baterai lithium seperti pada mobil full hybrid.
Sistem hybrid ringan didukung oleh beberapa komponen utama, misalnya aktuator yang merupakan pengembangan dari alternator. Kemudian, dengan kolaborasi teknologi ISG, sistem ini memiliki dua fungsi berbeda. Pertama, sebagai generator untuk menangkap dan menyimpan energi ke baterai saat mobil melambat (ketika lepas gas). Kedua, sebagai motor penggerak tambahan untuk memberikan daya tambahan kepada mesin saat mobil dipercepat (ketika injak gas).
Ketika dalam kondisi idle atau berhenti tanpa menginjak pedal kopling, fitur start-stop system akan berfungsi dan mematikan mesin. Aki akan mengambil alih sebagai sumber tenaga saat mesin mati, sehingga fungsi listrik tetap berjalan normal. Aki dengan kapasitas yang lebih besar juga dipilih untuk menggerakkan motor ISG saat mesin akan dihidupkan kembali dengan menginjak kopling dari posisi diam.
Dengan demikian, Ertiga Diesel Hybrid menghadirkan teknologi hybrid ringan yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi, tanpa menggunakan baterai lithium seperti pada mobil full hybrid.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Diesel yang Irit
Apa Bedanya dengan Full Hybrid?
Dari segi fungsionalitas, tidak ada perbedaan yang signifikan antara hybrid full dan hybrid ringan, hanya saja teknologi hybrid ringan yang digunakan pada Ertiga dirancang dengan lebih sederhana sehingga mesin diesel masih menjadi komponen utama.
Meskipun lebih ringan, sistem hybrid ringan ini memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal perawatan karena menggunakan jenis aki basah. Pemilik hanya perlu memperhatikan kondisi aki dan melakukan pengecekan secara teratur terkait tingkat kecairan cairan aki.
Baca juga: Suzuki XL7 Standard vs Versi Hybrid, Apa Bedanya?
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.