Jakarta, Autos.id – Sobat Autos, jual beli mobil bekas memang kelihatannya gampang. Tinggal ketemu, nego harga, transfer, beres. Tapi faktanya, masih banyak kasus orang rugi besar karena terjebak penipuan segitiga saat transaksi mobil.
Modus ini sering terjadi di jual beli mobil bekas online dan bisa menimpa siapa saja, baik penjual maupun pembeli.
Supaya Sobat Autos nggak jadi korban berikutnya, yuk pahami dulu modusnya dan cara menghindarinya.
Apa Itu Penipuan Segitiga dalam Jual Beli Mobil?
Penipuan segitiga adalah modus kejahatan yang melibatkan tiga pihak, yaitu penjual mobil, pembeli mobil, dan pelaku penipuan sebagai pihak ketiga.
Pelaku biasanya berpura-pura menjadi pembeli ke penjual, lalu berpura-pura menjadi penjual ke pembeli lain. Harga dibuat menarik agar kedua pihak cepat deal, tanpa sadar sedang dimainkan oleh satu orang yang sama.
Modus Penipuan Segitiga yang Paling Sering Terjadi
Umumnya, penipuan segitiga berjalan dengan alur seperti ini:
- Pelaku melihat iklan mobil bekas dari penjual asli
- Pelaku menghubungi penjual dan mengaku ingin membeli mobil
- Di waktu bersamaan, pelaku menawarkan mobil yang sama ke calon pembeli lain dengan harga lebih murah
- Pembeli mentransfer uang ke rekening pelaku
- Pelaku menghilang
- Penjual tidak menerima uang, pembeli tidak mendapatkan mobil
Akhirnya, dua pihak yang tidak saling kenal sama-sama dirugikan.
Ciri-Ciri Penipuan Segitiga yang Harus Diwaspadai
Sobat Autos perlu curiga jika menemui tanda-tanda berikut:
- Harga mobil terlalu murah dari pasaran
- Transaksi diminta serba cepat
- Lawan transaksi menolak video call
- Transfer diminta ke rekening orang lain
- Banyak alasan seperti “mobil dititipkan” atau “pemilik di luar kota”
Kalau sudah muncul beberapa ciri di atas, sebaiknya transaksi langsung dihentikan.
Cara Menghindari Penipuan Segitiga Saat Jual Beli Mobil
1. Wajib Ketemu Langsung dan Cek Kondisi Mobil
Pastikan penjual dan pembeli bertemu langsung di satu tempat. Jangan melakukan transaksi penuh secara online.
Setelah ketemu dengan penjual, pastikan kamu mengecek secara detail kondisi mobil yang akan kamu beli.
Jika dirasa kurang mengerti otomotif kamu bisa prepare mengajak mekanik atau orang yang lebih paham soal kondisi mobil.
2. Cek Identitas Lawan Transaksi
Minta KTP dan cocokan dengan nama di STNK serta rekening tujuan transfer.
3. Jangan Pernah Transfer ke Rekening Pihak Ketiga
Uang harus ditransfer langsung ke rekening penjual, bukan ke rekening perantara, saudara, atau admin.
4. Gunakan Rekening Bersama atau Showroom Terpercaya
Kalau masih ragu, gunakan rekening bersama atau lakukan transaksi lewat showroom mobil bekas yang reputasinya jelas.
5. Lakukan Video Call Secara Real-Time
Pastikan video call memperlihatkan wajah lawan bicara, mobil, dan lokasi secara bersamaan.
6. Cek Kelengkapan dan Legalitas Kendaraan
Pastikan:
STNK dan BPKB asli
Nomor rangka dan mesin sesuai
Status kendaraan tidak bermasalah
7. Jangan Mudah Tergiur Harga Murah
Penipu biasanya memanfaatkan rasa takut kehabisan dan iming-iming harga murah. Ingat, harga terlalu murah sering kali jadi alarm bahaya.
Lebih baik batal beli mobil murah daripada kehilangan uang karena penipuan.
Kesimpulan
Penipuan segitiga masih jadi ancaman nyata dalam jual beli mobil bekas. Dengan lebih teliti, tidak terburu-buru, dan selalu ketemu langsung, Sobat Autos bisa menghindari risiko besar.
Transaksi aman itu bukan soal cepat, tapi soal cermat. Jadi pastikan setiap langkah dilakukan dengan benar sebelum menyerahkan uang atau kendaraan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
