Connect with us

Hi, what are you looking for?

Mobil

BMW dan Mercedes Terancam Hentikan Produksi Mesin Pembakaran Internal Pada Tahun 2030

Autos.id – Baru-baru ini, 2 pabrikan otomotif terbesar Jerman, BMW dan Mercedes-Benz digugat oleh Non-Governmental Organisation (NGO) serta Greenpeace karena dianggap tidak mengambil target emisi yang cukup ketat dan diperintahkan untuk menghentikan produksi mobil dengan mesin pembakaran internal (ICE) pada 2030 mendatang.

Dengan gugatan tersebut membuat kedua pabrikan otomotif besar di Jerman dan dunia kedepannya tidak bisa memproduksi mobil dengan ICE dan mau tak mau mulai berfokus penuh pada mobil listrik.

Sejalan dengan aturan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa

Tuntutan yang diajukan oleh Non-Governmental Organization (NGO) serta Greenpeace ini sejalan dengan aturan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa tentang penghentian produksi kendaran dengan mesin pembakaran internal pada 2035 mendatang.

Seperti yang dilaporkan surat kabar Handelsblastt pada minggu lalu kemudian dikonfirmasi kepada Reuters bahwa tuntutan hukum sudah diajukan pada Senin minggu lalu. Pada gugatan sebelumnya kedua produsen mobil tersebut diberi waktu hingga 20 September untuk menyetujui tuntutan dari NGO tersebut.

Sejauh ini, belum ada produsen mobil yang menetapkan tenggat waktu yang diberikan untuk melakukan penghentian terhadap produksi mobil ICE tersebut.

Dari pihak BMW dan Daimler, yang merupakan induk Mercedes-Benz mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka belum menerima tuntutan yang diajukan LSM tersebut.

Menurut mereka kasus-kasus yang diajukan tersebut akan dimodelkan pada kasus yang sebelumnya diajukan terhadap Royal Dutch Shell di Belanda tahun lalu.

Dimana seperti yang ditulis Reuters menyebutkan “kurangnya tindakan iklim merupakan kegagalan dalam tugasnya untuk merawat dan menjaga warga dari kerusakan lingkungan”.

Mercedes Benz Terancam Menghentikan Produksi Mesin Pembakaran Internal Pada 2030

Dalam kasus yang berujung pada putusan pengadilan pada Mei kemarin menyatakan bahwa perusahaan Royal Dutch Shell wajib untuk mengurangi output CO2 global-nya sebesar 45% di tahun 2019 untuk segera dikurangi selambat-lambatnya pada 2030 mendatang.

Sebelumnya Uni Eropa sudah mengusulkan larangan efektif untuk penjualan kendaraan dengan teknologi ICE tersebut mulai tahun 2035 mendatang. Dimana hal tersebut merupakan target bersama yang dibuat bersama Kanda dan sempat diperdebatkan oleh Thailand.

Sementara untuk Inggris sendiri rencananya akan menetapkan aturan tersebut 5 tahun lebih cepat mulai 2030 mendatang.

Dengan adanya aturan ini membuat produsen mobil harus selaras dengan arahan Uni Eropa tersebut.

Volkswagen sendiri merupakan salah satu pabrikan yang sudah mengkonfirmasi tidak akan menjual mobil dengan mesin pembakaran internal mulai 2035 mendatang.

Lalu Audi juga akan mengehentikan produksi mobil dengan ICE pada 2033 dimana setelah itu hanya akan meluncurkan mobil listrik murni mulai tahun 2026 mendatang.

Pabrikan Mobil Sport Ajukan Banding

Aturan tersebut tentunya menjadi hal yang kurang menyenangkan bagi para pembuat mobil-mobil ekstotik dari Italia, yang sudah memulai pembicaraan dengan Uni Eropa untuk naik banding terhadap batas waktu larangan mesin pembakaran internal pada 2035.

Dimana beberapa pabrikan seperti Ferrari, Lamborghini dan Pagani mencoba melakukan banding dan ingin solusi yang lebih tepat terhadap kebijakan penghentian produk mesin pembakaran internal di tahun 2035 mendatang.

Kemudian BMW juga mengatakan bahwa pada Maret tahun ini mereka akan terus memproduksi mobil dengan ICE disamping juga sudah mulai memproduksi mobil-mobil elektrifikasi.

“Karena permintaan akan tetap kuat selama bertahu-tahun yang akan datang, rasanya belum ada niatan untuk menghentikan produksi mobil dengan mesin pembakaran internal”, kata CEO BMW, Oliver Zipse.

BMW  diminta Menghentikan Produksi mobil ICE Pada 2030

Kemudian seperti yang juga dikutip dari Clean Energy Wire, NGO juga berpendapat bahwa produsen mobil juga bertanggung jawab atas beberapan ratus juta ton CO2 dimana tidak boleh menggunakan lebih dari anggaran karbon yang tersisa yang mereka berhak menurut kebutuhan sains dan ilmu pengetahuan.

Kita lihat kedepannya apakah aturan ini akan benar-benar terwujud atau tidak, kita tunggu saja! (Edu/Irn/Crs)

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Mobil

Last updated on 19 Maret, 2024 Autos.id – Bagi para superstar pesepak bola dunia, sebuah kendaraan bukanlah hanya sebagai kendaraan yang digunakan untuk mobilitas...

Mobil

Last updated on 19 Maret, 2024 Autos.id – Belum lama ini, Presiden Joko Widodo tengah menghadiri perhelatan acara KTT ASEAN – Australia yang diselenggarakan...

Mobil

Last updated on 19 Maret, 2024 Autos.id – Pabrikan otomotif asal benua Eropa ini memang selalu menghadirkan sisi tersendiri yang bisa didapati oleh para...

Mobil

Autos.id – Menghadirkan kualitas mobil yang nyaman, memiliki spek tinggi, dan juga kenyamanan yang tinggi, pabrikan BMW memang selalu memberikan pilihan mobil yang menarik...

error: Content is protected !!