Layar.id – VinFast kembali kenalkan SUV Listrik kompak mereka, VF 6. Namun, kali ini bersama pemain bola Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha ke para penggemar sepak bola. Memang, hadirnya Beckham Putra ini bukan sekedar kampanye komersial. Namun kenalkan EV kompak bisa cocok untuk aktivitas pengguna muda di Indonesia.
Dalam uji coba tersebut, Beckham menggunakan VF 6 untuk mobilitas sehari-harinya. Mulai dari pergi latihan, sampai berkendara bersama keluarga. Menurutnya, penggunaan mobil listrik di perkotaan memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan kendaraan konvensional. Terutama soal respon tenaga dan karakter kabinnya yang lebih senyap.
“Buat saya, VF 6 cocok untuk kebutuhan harian. Mobil listrik sekarang mulai jadi pilihan banyak orang, bukan cuma tren. Sebagai atlet yang sering berpindah tempat dan juga kepala keluarga, saya butuh kendaraan yang simpel dipakai. Ukuran dan fitur VF 6 terasa cukup untuk aktivitas saya sehari-hari,” ujar Beckham.
VinFast VF 6 SUV Listrik Kompak Pertama
VinFast VF 6 sendiri merupakan SUV listrik berdimensi kompak! Sebagai alternatif kendaraan perkotaan dengan jarak tempuh harian yang cukup bagi mayoritas pengguna urban. Mobil ini sendiri berada di atas platform yang sama dengan model terbaru VinFast lainnya. Tentu saja, opsi baterai dan fitur keselamatan yang mengikuti standar EV masa kini.
Secara fitur, VF 6 membawa sejumlah teknologi dasar kendaraan listrik modern seperti sistem bantuan berkendara, panel instrumen digital, serta konektivitas yang memudahkan pemantauan dan pengaturan kendaraan.
Dari sisi desain, model ini memang diarahkan untuk pengguna muda yang menginginkan kendaraan berukuran ringkas.
Bukan Endorse Lho!
Aktivitas Beckham dengan VF 6 bukan sekadar kampanye endorsement! Tapi lebih gambarkan bagaimana EV Kompak ini bisa ginakan oleh pengguna mobil dengan mobilitas tinggi. Terlihat jelas minat konsumen saat ini kepada mobil listrik terjangkau dan mudah itu mulai meningkat tajam.
“VF 6 terasa praktis untuk dipakai sehari-hari. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi tetap modern dan nyaman. Fitur di dalamnya juga cukup membantu untuk aktivitas saya, dan proses pengisian dayanya sejauh ini mudah diikuti,” tambahnya.
Di sisi lain, VinFast juga terus membangun infrastruktur pendukung di Indonesia, mulai dari fasilitas perakitan lokal hingga jaringan pengisian daya melalui mitra strategisnya. Meski skala operasionalnya belum sebesar pabrikan Jepang atau Korea, langkah ini menunjukkan upaya VinFast untuk menetapkan posisi di pasar EV yang semakin kompetitif.
Dengan semakin banyaknya figur publik maupun pengguna biasa yang mencoba EV secara langsung, pasar Indonesia tampaknya mulai memasuki fase adopsi yang lebih matang. Pertanyaannya kini bukan hanya soal teknologi, tetapi apakah infrastruktur dan layanan purna jual mampu mengikuti pertumbuhan jumlah kendaraan listrik di jalan.
