Pimpinan Yamaha menegaskan bahwa hubungan Valentino Rossi dengan Maverick Vinales sangat baik.
Italia, autos.id – Hubungan Valentino Rossi dengan Maverick Vinales “sangat berbeda” dengan kemitraannya dengan Jorge Lorenzo, kata pimpinan tim Yamaha Lin Jarvis.
Vinales menggantikan Lorenzo di samping Rossi di skuad Yamaha pada awal musim ini, terbukti melaju dengan kecepatan penuh selama uji coba musim dingin dan putaran awal.
Tapi meski memiliki daya saing, suasana antara dia dan Rossi tetap kondusif, dengan satu-satunya skuad utama yang bisa dimainkan meraih kemenangan di Le Mans.
Sebaliknya, Rossi dan Lorenzo terkenal memiliki hubungan buruk selama bertugas di Yamaha pada tahun 2008 hingga 2010, masing-masing kru mereka beroperasi dengan dinding pemisah di tengah pitbox produsen asal Jepang.
Ketegangan meningkat lagi pada tahun 2015 ketika pasangan itu bersaing mendapatkan gelar tersebut, dengan Lorenzo keluar dari tim sebelum menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Ducati.
Ditanya tentang keadaan hubungan antara Rossi dan Vinales, Jarvis menggambarkannya sebagai hal yang “sangat berbeda” ketika bersama Lorenzo.
“(Hubungan) ini sangat berbeda dari sebelumnya, karena mereka tidak memiliki terlalu banyak pengalaman dalam situasi konflik,” kata Jarvis, dikutip MotoGP.com (18/9/2017).
“Jadi benar-benar berbeda.
“Sejauh ini, sebenarnya tidak ada masalah sama sekali untuk mengelola hubungan keduanya. Hubungannya sangat bagus, kami tidak punya masalah.
“Kami telah melihat beberapa kali bahwa mereka berada di jalur yang sama dalam latihan, tapi ini adalah bagian dari setiap hari di MotoGP.”
Satu “peluru” tersisa
Vinales sekarang menjadi harapan setelah Rossi kehilangan peluang gelar MotoGP tahun ini, setelah kecelakaan motorcross membuat Rossi absen cukup lama.
Sementara situasinya berarti pabrikan Jepang itu akan fokus pada satu pembalap, Jarvis tidak menganggap ini sebagai dorongan bagi peluang Yamaha.
“Saya tidak bisa melihat keuntungan apa pun,” kata Jarvis saat ditanya tentang satu pembalap yang merupakan keunggulan. “Sebaiknya ada dua peluru dalam satu pistol.
“Jika terjadi sesuatu pada Marc, Honda berada dalam kesulitan. Sekarang kita telah melihat sesuatu telah terjadi pada Vale. Bayangkan jika Vale adalah satu-satunya peluru kami, kami akan berada dalam kesulitan.
“Kami tidak pernah ragu memiliki dua pembalap dalam persaingan. Banyak orang membicarakan satu pembalap akan mencuri poin pembalap lain, itu tidak benar.
“Setiap pembalap bersaing satu sama lain, dan bagi produsen lebih baik memiliki dua pembalap karena hasilnya benar-benar positif.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.