Setelah sukses sebagai rookie di tahun 2017, Johann Zarco dianggap mampu memberi keuntungan untuk Yamaha.
Jepang, autos.id – Pimpinan Yamaha Tech 3 MotoGP, Herve Poncharal, menganggap Johann Zarco telah mendapatkan Yamaha 2018-spec untuk tahun depan, dan mengatakan bahwa pabrikan Jepang itu juga bisa mendapat keuntungan dari langkah tersebut.
Zarco menikmati musim 2017 sebagai rookie yang mengesankan, mampu mengalahkan dua pembalap senior Yamaha (Valentino Rossi dan Maverick Vinales) yang dalam kesulitan menemukan pengaturan motor sepanjang musim.
Penampilan pembalap asal Prancis tersebut mendorong spekulasi bahwa dia bisa diberikan motor Yamaha M1 2018 musim depan, dengan Rossi sempat menyarankan agar menghindari mesin 2017 yang bermasalah jika ditawarkan kepadanya.
Yamaha belum mengkonfirmasi motor mana yang akan dikendarai Zarco tahun depan, tapi Poncharal menganggap bahwa Zarco yang mendapatkan motor pabrikan yang bisa menguntungkan tim.
“Jelas bagi kami (Tech 3) dan bagi pembalap, itu akan sangat bagus,” kata Poncharal kepada MotoGP.com (10/12/2017). “Tapi juga untuk Yamaha.
“Di Moto2, Kalex sangat kuat karena mereka memiliki begitu banyak pembalap, mereka bisa mendapatkan begitu banyak informasi dan mereka bisa berkembang lebih baik dan lebih cepat.
“Bagi saya, jika suatu tim memiliki tiga pembalap, maka tim bisa mendapat 33% lebih banyak informasi. Dan sekarang Johann tidak lagi menjadi rookie, Johann adalah pembalap MotoGP kelas atas. Dia telah mendapatkan pengalaman dan betapa bagusnya musim yang dimilikinya.
“Akan lebih baik jika dia bisa mendapatkan dukungan pabrik dari Yamaha tapi di penghujung hari dia akan diikuti dan didukung pada 2018. Jadi pabrikan bisa diuntungkan.”
Johann Zarco
Menjaga Zarco pasca musim 2018 “sangat sulit”
Seperti sebagian besar karir pembalap profesional di MotoGP, kontrak Zarco berakhir tahun depan dan Poncharal mengakui bahwa akan sangat sulit untuk mempertahankannya.
Juara Moto2 ini dikabarkan menjadi target KTM untuk 2019 dan juga dianggap sebagai kandidat teratas untuk menggantikan Rossi jika memutuskan pensiun.
“Sesuatu yang tidak dapat kita anggap remeh, semua kontrak berakhir, kita tahu bahwa sebagian besar pembicaraan untuk mempersiapkan 2019 sudah dimulai,” Poncharal menjelaskan.
“Jelas ada ketertarikan sekitar Johann untuk tahun 2019 untuk menjadi pembalap pabrik secara penuh. Akan menyedihkan jika kita tidak menahannya, tapi saya juga mengerti tentang kondisinya.
“Akan lebih baik untuk mempertahankannya jika kita bisa memiliki motor pabrikakn yang lebih lengkap, tingkat dukungan yang sama dengan dua pembalap utama Yamaha. Tapi kalau itu tidak terjadi, pasti kita akan dirugikan dan bagaimana dengan Johann ?
“Tim inin ingin dia terus tumbuh dan langkah terakhir adalah bergabung dengan tim pabrikan secara penuh. Keseluruhan anggaran saya mungkin 30% lebih rendah dari gaji pembalap profesional MotoGP.
“Kami hanya operasi satelit, dan bahkan jika kami memiliki motor yang bagus dan tim teknis yang unggul, maka harus ada imbalan yang lebih untuk mereka.”
