Pembalap Yamaha, Maverick Vinales, tidak yakin motornya akan membuka peluang juara dunia saat ini.
Spanyol, autos.id – Maverick Vinales mengatakan bahwa dia siap menjadi penantang Marc Marquez untuk memenangkan gelar MotoGP tahun ini, meskipun tidak yakin dengan “kekuatan Yamaha” saat ini.
Setelah mengambil posisi terdepan di lintasan lurus kedua di Aragon, harapan Vinales di klasemen kejuaraan melambat saat ia harus berakhid di posisi keempat untuk balapan kedua berturut-turut.
Dengan Marc Marquez yang meraih kemenangan kelima musim ini, Vinales kini tertinggal 28 poin di bawah pimpinanklasemen dengan total sisa 100 poin untuk diperebutkan.
Pembalap berusia 22 tahun itu mengatakan bahwa motor Yamaha harus ditingkatkan untuk empat balapan terakhir jika tim masih ingin mendapat kesempatan memenangkan gelar juara dunia.
“Jika kita ingin menang, kita harus memperbaiki paketnya. Setiap balapan yang akan dilewati, pilihan kita menjadi semakin terbatas. Ini akan menjadi tantangan besar dan membutuhkan keberuntungan,” kata Vinales seperti dikutip Motorsport.com (27/9/2017).
“Saya terbangun dengan berpikir untuk menang (pada hari Minggu), tapi setelah memberikan 200% kemampuan, Anda dapat melihat bahwa saya tidak bsia mengimbangi mereka.
“Untuk memperjuangkan kejuaraan dengan cara seperti ini akan sangat sulit, saya tidak memiliki kendali di belakang, jika kita bisa menemukan daya tariknya dan kita menemukannya sekarang, kita bisa bertarung sampai akhir. Tapi kalau tidak, itu (menjadi pesaing kejuaraan) sangat tidak mungkin.
“Kita selalu memberikan yang maksimal dan lebih banyak, saya dan Yamaha sudah bisa melihat beberapa perubahan. Dengan paket yang dimiliki saat ini, sulit untuk berpikir bahwa kita dapat memulihkan hampir 30 poin.”
Pilihan ban
Vinales menggunakan ban belakang tipe keras meski tidak pernah mencobanya sebelum balapan, dan mengakui bahwa pesaingnya memilih ban itu seperti berjudi.
“Jika saya berlatih pada hari Jumat (di tempat kering), saya tidak akan mengalami kesulitan,” tambah Vinales.
“Tapi lawan kami memilih ban yang keras, kecuali (Andrea) Dovizioso yang biasanya menggunakan ban lembut.
“Dan saya pikir itu adalah pilihan yang tepat karena kami tidak memiliki banyak pengalaman dengan ban keras. Tapi kami tidak tahu dengan pasti, catatan waktu kami sangat lamban dan kami memutuskan untuk melakukannya.
“Setelah diputuskan, saya pikir kami melakukan yang terbaik karena di lap pertama saya sangat lamban, saya juga beruntung karena bisa mengendalikan ban saya sampai akhir, dimana banyak pesaing yang jatuh dan tidak nyaman dengan ban yang sama.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.