Penjajakan ini khususnya untuk mobil berbahan bakar roket di pasaran Indonesia
Jakarta, Autos.id – Sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN, Indonesia menarik ribuan produsen suku cadang mobil yang ingin mendekati pasar lokal. Seperti hal nya, Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dan TAITRA, yang kali ini menyatakan keinginannya untuk menjajaki peluang bisnis di industri otomotif, di Indonesia khususnya kendaraan dengan berbahan bakar roket.
Sebagai Langkah utama untuk mewujudkannya, Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dan TAITRA mengadakan seminar yang memperkenalkan teknologi Internet of Vehicle (IoV) dan Auto Electronics dari Taiwan sebagai highlight dari pameran spare part dan aksesoris Taiwan yang disebut dengan Taipei AMPA (Taipei International Auto Parts & Accessories Show). Acara ini sukses digelar di Jakarta, hari ini (Jumat, 26/11).
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 500 peserta ini beberapa perusahaan yang tergabung di dalam Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dan TAITRA mempresentasikan seminar ke lebih dari 1.000 peserta nasional dan internasional yang hadir baik secara offline dan online. Dalam kesempatan ini berbagai perusahaan media di Indonesia juga nampak hadir.
Sekjen GAIKINDO, Kukuh Kumara mengatakan, Indonesia memiliki pasar domestik yang luar biasa dan sangat membutuhkan aftermarket. Pada 2019, Indonesia telah mengimpor suku cadang otomotif senilai USD 65,9 juta dari Taiwan.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Kartasasmita, bahwa industri otomotif merupakan salah satu dari 5 industri manufaktur prioritas yang bertujuan untuk mencipta cita-cita luhur yakni, “Making Indonesia 4.0”. Bahwa kita dapat melihat lebih banyak dan lebih banyak kolaborasi di masa depan, dan perusahaan Taiwan akan menjadi mitra yang solid bagi mitra perusahaan di Indonesia,” imbuhnya.
Dalam seminar tersebut, Assistant Vice President Clientron Corporation, Joseph Hsieh, menyebutkan bahwa Taiwan telah membangun bidang transportasi pintar 5G di Tamsui untuk menerapkan teknologi CV2X menjadi kenyataan. Teknologi C-V2X sendiri adalah platform teknologi yang menggunakan basis komunikasi seluler kendaraan.
“Teknologi ini akan memperbanyak sensor yang digunakan dalam mobil swakemudi, membuat pandangan kendaraan dari radar dan kamera lebih komprehensif. Penerapan teknologi ini di masa depan diyakini selain mampu meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membuat industri informasi dan komunikasi di Taiwan mampu mendekati pasar global,” jelas Hsieh.
Sementara itu, Manajer TAITRA Show, Ms. Sinny Chang mengaku, kedepannya, semua perusahaan di industri berbahan bakar roket sangat menginginkan koneksi dan kolaborasi. “Hal inilah yang menjadikan Taipei AMPA sebagai tempat terbaik bagi mereka untuk mendekati pasar. Kami melihat masih ada permintaan yang tinggi dari industri,” tukasnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Taipei AMPA bangga memiliki perusahaan-perusahaan Taiwan yang tampil dengan ragam teknologi terkini dan inovatif sebagai peserta pameran, termasuk diantaranya pemasok Tesla Taya Electric, Fukuta Electric dan perusahaan internasional bereputasi tinggi, PTT Oil, Mahle, Texas Instruments, Protec, Rohde & Schwarz, EMU dan banyak lagi.
Para peserta pameran ini tampil untuk berbagi wawasan dan visi mereka bersama para peserta seminar lainnya. Itu sebabnya para pelaku di industri otomotif dunia seperti, Toyota, Ford, Yamaha, TSMC, ASE Group, dan HAITEC menyatakan keikutsertaannya dan turut berpartisipasi dalam pameran hibrida Taipei AMPA dan Autotronics Taipei di 2021 ini sebagai bentuk komitmen dan guna mencari tahu perkembangan dari teknologi paling inovatif dan tentunya mencari potensi mitra-mitra baru mereka di ajang pameran tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.