Soal kedatangan Marquez ke garasi Yamaha untuk meminta maaf, Valentino Rossi sebut hal itu sebagai lelucon.
Argentina, autos.id – Valentino Rossi mengatakan upaya Marc Marquez untuk meminta maaf setelah bentrokan mereka di balapan MotoGP Argentina adalah “lelucon”.
Marquez menyenggol Rossi hingga keluar dari lintasan di Turn 13 saat berusaha merebut posisi keenam dengan Rossi tergelincir ke area rumput basah dan Marquez kemudian mendapat penalti 30 detik.
Juara bertahan itu melambat dan menunjuk ke arah Rossi setelah insiden tersebut, dan setelah balapan ia terlihat berjalan menyusuri pitlane ke garasi Yamaha untuk berbicara dengan Rossi tetapi ditolak oleh Uccio Salucci yang merupakan sahabat terdekat The Doctor.
Ditanya tentang Marquez yang mengunjungi garasi Yamaha, Rossi berkata (via Motorsport 11/4/2018):
“Ini adalah lelucon, seperti permainan media. Pertama-tama, dia tidak punya keberanian untuk datang ke tempat saya, tetapi dia datang dengan manajernya (Emilio Alzamora) di depan semua kamera.
“Karena yang penting baginya adalah hal semacam ini, dia tidak peduli pada siapa yang dia celakakan.
“Saya tidak ingin berbicara dengannya, karena saya tahu bahwa apa yang dia katakan kepada saya tidak benar.”
Ditekankan apakah dia akan menerima permintaan maaf Marquez jika pembalap Spanyol itu mendatangi dia, Rossi mengatakan: “Tidak, dia tidak datang.
“Saya harap dia cukup pintar sehingga dia tidak datang.”
Alberto Puig yang merupakan salah satu dari tiga karyawan Honda yang datang bersama Marquez dan Alzamora ke garasi Yamaha, mengatakan bahwa itu adalah ide pembalapnya sendiri untuk mencoba meminta maaf.
“Setelah balapan, ketika Marc datang ke pit, hal pertama yang dikatakannya adalah dia ingin meminta maaf, hanya untuk menjelaskan,” kata Puig. “Itu adalah keputusan Marc untuk pergi ke sana.
“Kami pergi ke sana dan mereka tidak senang, dan mereka meminta kami pergi. Tapi percayalah ini adalah permintaan yang tulus.
“Tapi sekali lagi ini adalah sebuah balapan dan apa lagi yang bisa kami lakukan? Kami meminta maaf karena merasa bersalah, tetapi jika mereka tidak mau, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan.
“Dan saya pikir tidak ada artinya lagi untuk terus membicarakannya.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.