Johann Zarco mengungkapkan rasa maaf karena membuat Dani Pedrosa terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan Grand Prix Argentina.
Argentina, autos.id – Johann Zarco mengatakan dia menyesal karena menyebabkan Dani Pedrosa jatuh saat balapan Grand Prix Argentina dan membuat pembalap Honda itu tergelincir ke tempat yang basah.
Pedrosa adalah korban pertama di Termas de Rio Hondo, ketika Zarco berusaha untuk menyalip untuk pertempuran tempat ketiga. Sementara keduanya tidak melakukan kontak, langkah Zarco memaksa Pedrosa keluar garis lintasan yang masih basah, membuatnya sulit mengendalikan motor dan terjatuh.
Zarco menjelaskan setelah itu bahwa dia bermaksud menyaingi Jack Miller dan Marc Marquez (yang dikenakan penalti).
“Marc dan Jack berada di depan, dan Dani di posisi ketiga dan saya merasa saya memiliki kecepatan yang lebih baik dan saya tidak ingin melewatkan kecepatan ini dari Jack dan Marc,” kata pembalap asal Prancis itu pada MotoGP.com (10/4/2018).
“Dengan kondisi rumit ini saya mencoba menyalip di Turn 13. Ada satu garis yang bagus dan garis lain di bagian dalam yang masih kering, jadi saya mencoba lakukan manuver.
“Saya mengambil keputusan ini dan saya melebar untuk menyusul Dani, bahkan saya bisa kehilangan beberapa posisi karena Alex (Rns) berpeluang menyusul saya. Tapi Dani terjatuh dan saya menyesalkan hal itu.
“Saya tahu ada bagian lintasan yang masih basah, tapi ketika saya melakukan bagian saya, saya berada dalam tempat yang kering dan saya bahkan tidak menyentuhnya.”
Pedrosa akan diperiksa di Barcelona dalam waktu dekat untuk memastikan apakah ada cedera setelah insiden tersebut. “Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang balapan,” kata Pedrosa dalam pernyataan singkat. “Balapan saya berakhir sebelum saya menyelesaikan putaran pertama. Balapan semacam ini harus mengutamakan keselamatan.
“Saat ini saya memiliki rasa sakit di pergelangan tangan kanan saya. Saya akan memeriksanya lagi di Barcelona.” Zarco melanjutkan balapan dengan menyelesaikan posisi kedua di belakang Cal Crutchlow, tetapi merasa kemenangan MotoGP itu tidak bisa terjadi jika Marquez tidak mendapat penalti.
“Sepanjang akhir pekan saya berusaha bertarung demi kemenangan,” kata Zarco. “Marquez jauh lebih kuat tetapi dia memiliki situasi yang rumit..
“Dari saat dia melangkah ke pitlane (untuk jalani penalti), saya berpikir itu bisa jadi peluang kemenangan. “Lap terakhir saya cukup dekat, tetapi saya melihat Cal lebih cepat daripada saya, jadi posisi kedua cukup fantastis setelah mendapat banyak tekanan.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.