Membonceng anak naik motor tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan sangat berbahaya. Risikonya keselamatan diri sendiri dan anak terancam lho!
Jakarta, Autos.id – Awas, membonceng anak naik motor tidak boleh sembarangan. Selain harus menjaga keseimbangan dan keselamatan diri sendiri, kawan Autos yang membonceng seorang anak kecil juga harus memperhatikan keselamatan anak tersebut.
Ya, keselamatan menjadi poin penting yang tidak boleh dilupakan oleh setiap pengendara. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan persoalan dan keselamatan tersebut. Padahal, bila terjadi hal buruk di jalan, maka diri sendirilah yang akan mengalami kerugian.
Tidak hanya itu, orangt tua yang kerapkali mengajak buah hati berkeliling dengan menggunakan motor patutlah memiliki tingkat kewaspadaan tinggi. Pasalnya, tidak bisa dipungkiri bahwa anak kecil cenderung berbuat sesuka hati mereka ketika berada di atas kendaraan roda dua. Lengah sedikit saja, bisa berakibat fatal bagi sang buah hati.
Faktanya, meski membonceng anak naik motor sangat berisiko, namun masih ada beberapa orang tua yang tidak waspada dengan hal tersebut. Bahkan baru-baru ini, viral video yang menunjukkan kejadian tragis yang menimpa pengendara dan anak kecil.
Dalam video nampaknya pengendara motor matic lalai saat menurunkan sang buah hati dari motor yang ditungganginya. Tragisnya, ternyata tangan sang buah hati tak disangka masih berpegangan pada grip gas.
Dari kasus tersebut, tampaknya memang membonceng anak naik motor tak boleh sembarangan sebab bila kawan Autos lalai sedikit saja, nyawa sang buah hati bisa menjadi taruhannya. Dilansir dari laman Viva (20/03), Andry Berlianto, instruktur Rifat Drive Labs Safekids Indonesia juga menanggapi kasus tersebut.
Ia menjelaskan bahwa apabila kaki sang buah hati yang dibonceng belum bisa menapak dengan baik pada foot step belakang sebaiknya hindari untuk mengajak anak tersebut naik motor. Hal tersebut mengingat membonceng anak naik motor juga berisiko tinggi.
“Jika Anda memaksa, sertakan pendamping seperti orang tua”
Ya, menyertakan pendamping misalnya orangt tua, kerabat, atau kakak bahkan orang lain yang bisa dipercaya adalah saran terbaik dari Andry dalam menanggapi kasus tersebut. Ia juga menambahkan sebaiknya kita tidak menempatkan anak berada di posisi depan.
Tak hanya itu, setiap orang tua yang selama ini seringkali membawa anaknya naik motor, sebaiknya pada saat hendak memarkir kendaraan pastikan keadaan sudah aman dan terjaga. Yang paling penting, setelah berhenti segera matikan mesin terutama untuk motor manual usahakan netralkan gigi.
Lebih dari itu, saat membonceng anak naik motor perhatikan selalu pergerakan anak terutama pada saat turun dari kendaraan. Pastikan kendaraan sudah benar-benar dalam kondisi mati saat anak turun dari motor tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.