Connect with us

Hi, what are you looking for?

Motor

Sebulan Riding Jakarta-Timor Leste, Freddy Puas dengan Panorama Indah

Bersantai di Sabana Pulau Timor

Freddy Soemitro melakukan touring Jakarta-Timor Leste bersama Royal Enfield Ckassic 500. Panorama indah membayar semua rasa lelah dalam perjalanan panjang

Jakarta, Autos.id Riding Adventure selalu menjadi passion bagi rider sejati. Setiap wilayah baru dengan keindahan yang membentang menjadi mimpi yang ingin dijelajahi. Hal inilah yang dilakukan oleh rider senior Freddy Soemitro.

Berteman Royal Enfield Classic 500, lelaki 60 tahun ini, melakukan perjalanan panjang Cikampek-Timor Leste bertajuk “Ride in to the Sun” berdurasi sebulan lebih, dimulai dari 15 Agustus dan kembali ke Jakarta 2 September 2016.

Perjalanan menuju pulau Matahari ‘Timor’ dimulai 19 Septermber 2016 dari Cikampek ke Solo berjarak 500 Km via Pantura, masuk Semarang hingga bermalam di Solo. Perjalanan lanjut ke Malang melalui tanjakan Madiun, Kertosono, Pare, sampai ke Batu.

“Selama perjalanan ini, kondisi motor Royal Enfield terbilang cukup kuat dan aman, tidak ada 1 baut pun yang kendur padahal medan yang dilewati cukup ekstrim” kata Freddy berbagi cerita.

Freddy Soemitro bersama Royal Enfield Jajal Jakarta-Timor Leste

Hari berikutnya Freddy menjajal Denpasar Bali, Mataram, tembus ke Lombok. Ia disambut akrab Komunitas Royal Enfield “The Green Team” untuk menghabiskan malam bersama, berbagi cerita seputar kegiatan komunitas motor di sekitar Bali dan Lombok.

Menerobos kabut Maumere dan Menyisir Pulau Timor

Setelah Lombok, riding dilanjutkan menuju Sumbawa Besar, Labuan Bajo hingga ke Bajawa, kota kecil di daerah Flores yang memiliki panorama langka yaitu desa yang dikelilingi pemandangan gunung volkano.

“Seusai Lombok, riding dilanjutkan menuju Sumbawa Besar, Labuan Bajo hingga ke Bajawa, kota kecil di daerah Flores yang memiliki panorama langka yaitu desa yang dikelilingi pemandangan gunung volkano”

“Keesokan paginya, kami lanjutkan perjalanan dari Bajawa menuju Maumere dengan ekspektasi melihat sunrise di Gunung Kelimutu. Namun tak disangka, di tengah perjalanan kami menemui cuaca berkabut dengan densitas cukup tebal disertai hujan,” tuturnya.

Mereka kemudian berhenti di Ende karena terhalang oleh jalanan longsor. Namun tetap ngegas ditengah udara ditengah udara dingin kabut diserta hujan hingga Maumere. Karena kondisi jalan makin menyiksa motor, handle bar dan posisi riding tunggangannya diatur senyaman mungkin.

Tiba malam Freddy beristirahat dan keesokan paginya melanjutkan perjalanan ke Larantuka. Kemudian mengirimkan motor ke Kupang dengan menggunakan Kapal Ferry dan menempuh perjalanan laut sekitar 18 jam.

Melintasi Jalan Berliku di pulau Timor

Selama di Kupang, Freddy bertemu dengan teman-teman sesama pencinta motor, dari Asosiasi Bikers Kupang (ASBAK). Sambil menikmati keindahan kota Kupang yang masyarakatnya dipenuhi berbagai suku bangsa ini

Perjalanan pun kembali dilanjutkan menuju Atambua dengan melewati jalan lintas perbatasan Trans Timor sepanjang 270 kilometer mengitari perbukitan berkelok dengan pemandangan rumah adat dari ilalang khas NTT. Penerangan minim membuat rider harus berhati-hati.

Rider sempat bablas sejauh 28 Km menyusuri kota Kefamenanu dengan rute yang direncanakan dan justru ke perbatasan lain yakni Oecusee. Akhirnya mereka berputar arah menuju Atambua. Mereka akhirnya tiba di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Bersama Rekan Rider Rehat di Pantai

Disana ia disambut kerabatnya Paulo Martin walau sempat dihalau oleh tentara lintas batas Tior Leste. Fredy senang, diberi keistimewaan untuk menginap di hotel yang bersebelahan dengan kediaman Xanana Gusmao, Presiden Pertama Timor Leste.

Bagi Fredy, menjelajah daerah Timur menandai halaman baru perjalanan touringnya di negara sendiri. Pria yang sudah makan asam garam didunia touringhingg Eropa ini, merasakan touring ke Timor memberi kesempatan melihat hamparan panorama indah layaknya di Eropa.

Senior rider ini memuji teman perjalanannya Royal Enfield Classic 500 yang mendukung keberhasilan perjalanannya. Dengan performa mesin dan ketahanannya yang baik, motor ini sangat handal.

“Saya dapat memacu kecepatan hingga top speed 120 kilometer per jam dengan manuver yang masih terasa ringan dan nyaman. Perjalanan dengan total jarak 5,800 kilometer ini merupakan salah satu pengalaman riding yang tidak terlupakan bagi saya.” tutup Freddy.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Reviews

Timor adalah salah satu merk mobil yang hadir di Indonesia pada tahun 90an, dan produksinya dihentikan pada awal 2000an. Autos.id – Dalam dunia bisnis,...

Berita Otomotif

Lagi jalan-jalan di Bali tapi bingung cari tempat sewa mobil murah? Tenang, kami telah merangkum rekomendasinya  Autos.id – Bali merupakan salah satu destinasi wisata...

Berita Otomotif

Jalan tol Bali Mandara akan menjadi uji coba awal sistem pembayaran non-tunai nirsentuh. Autos.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk...

Berita Otomotif

  Autos.id – Baru-baru ini beredar di sosial media, Warga negara Asing (WNA) mengendarai plat motor palsu dengan tulisan berupa nama atau tulisan yang unik...

error: Content is protected !!